
Halo Readers! Nggak terasa nih udah tanggal 22 Desember. Nah pada tanggal 22 Desember ini kita biasanya memperingati Hari Ibu. Peringatan dan perayaan biasanya dilakukan dengan dibebastugaskan ibu dari tugas domestik yang sehari-hari dianggap merupakan kewajibannya, seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya.

Di Indonesia, Hari Ibu dirayakan pada tanggal 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan Nasional. Sementara di Amerika dan lebih dari 75 negara lain, seperti Australia, Kanada, Jeman, Italia, Jepang, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hong Kong, Hari Ibu atau Mother’s Day (dalam bahasa Inggris) dirayakan pada hari Minggu di pekan kedua bulan Mei. Di beberapa negara Eropa dan Timur Tengah, Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day diperingati setiap tanggal 8 Maret.
Hari ibu di Amerika Serikat dirayakan pertama kali pada tahun 1908 ketika Anna Jarvis mengadakan peringatan atas kematian ibunya di Grafton, Virginia. Pada tahun 1908, Kongres Amerika Serikat menolak proposal untuk menjadikan Hari Ibu sebagai hari libur nasional. Pada tahun 1911, seluruh negara bagian di Amerika Serikat menjadikan Hari Ibu sebagai hari libur. Pada tahun 1914, Woodrow Wilson menandatangani deklarasi untuk menjadikan Hari Ibu sebagai hari libur nasional.

Sedangkan di Indonesia sendiri, Hari Ibu dirayakan secara Nasional pada tanggal 22 Desember. Tanggal ini diresmikan oleh Presiden Soekarno di bawah Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 316 Tahun 1959 pada tanggal 16 Desember 1959, ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia. Tanggal tersebut dipilih untuk merayakan semangat wanita Indonesia dan untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara. Kini, arti Hari Ibu telah banyak berubah, dimana hari tersebut kini diperingati dengan menyatakan rasa cinta terhadap kaum ibu. Orang-orang saling bertukar hadiah dan menyelenggarakan berbagai acara dan kompetisi, seperti lomba memasak dan memakai kebayaa.

Pada saat Presiden Soekarno menetapkan Kartini sebagai pahlawan nasional, hari kelahiran Kartini ditetapkan sebagai Hari Peringatan Emansipasi Wanita Nasional. Walaupun demikian, banyak warga Indonesia yang memprotes hal ini dengan berbagai alasan. Alasan-alasan tersebut di antaranya, Kartini hanya berjuang di Jepara dan Rembang, Kartini lebih pro-Belanda dibandingkan tokoh wanita lainnya misalnya seperti Cut Nyak Dien, dan sebagainya. Soekarno yang sudah terlanjur menetapkan Hari Kartini kemudian berpikir bagaimana cara memperingati pahlawan wanita selain Kartini. Akhirnya, Soekarno memutuskan membuat Hari Ibu Nasional sebagai hari mengenang pahlawan wanita alias kaum ibu-ibu. Seluruh warga Indonesia menyetujuinya. Oleh karena itu, kita memperingati hari ibu pada tanggal 22 Desember. Jangan lupa juga untuk berterima kasih kepada ibu kalian! Selamat Hari Ibu ya readers!
Penulis: Ardharahsa W. K.
Editor dan Design Layout: Tim Web BIAS SMADA
Sumber :