Kelana Malam oleh Bible Septian R

1ec95257a9ccdbaca8e78970f442139eSelamat datang mentari jingga Bulan peraduanku, tempat bernaung menyongsong malam Raga senjaku, yang berdiam di dalam benteng tua Pembesar demi pembesar berlalu, tugasku tetap sederhana

Menyapu pelataran keraton putih

Diam dalam hening melarut tapa bisu

Ketika uang bukanlah apa yang aku peroleh dari tetesan bulir-bulir keringat

Ketika kejayaan bukanlah apa yang aku raih dari pemenuhan tugas-tugas berpuluh tahun

Aku tegar bersimpuh di bawah Bangsal Siti Hinggil

Malam, pada malam aku mengeringkan letih

Malamku yang kian tua, hampir terbenam dalam nebula

Dalam Lingsir Wengi, sebuah jiwa renta kembali pulang mengadu

 

Malam kian melarutkan masanya, menembus ruang jiwa

Kepada malam tempat berpeluh, bercerita

Kepada malam tempat berkeluh kesah, bercita

Hamba sampaikan rasa terpendam, hamba luapkan amarah

Tanpa ingat jasa dan karya yang hamba perbuat

 

Harapan akan balasan suci terlantunkan

Menyanjung Sang Kuasa dan bersyukur

Berharap hari esok akan lebih bermakna

Kian dekat padaNya, kian sarat memaknai diri

Harapan tulus akan hidup abadi terpetik

Biarlah raga miskin dan buruk rupa di pandang

Seorang abdi dalem tua renta dengan kebaya biasa

Tapi dalam jiwa ini, akulah raja dari hidup

Tiada uang mampu menakar bahwa aku berbahagia dalam pengabdianku

 

Cakrawala merekah mengantarkan lingsir wengi kembali pulang

Siang dekat, kian menyurat petisi perjuangan

Lingsir wengi, teman setia, rekan selalu ada

Ketika letih menyesak dada hingga mulut tak mampu berkata

Bisik lingsir wengi padanya:

 

“Tan samar pamoring sukma

Sinuksmaya winahya ing ngasepi

Sinimpen telenging kalbu

Pambukaning warana

Tarlen saking liyep layaping aluyup

Pindha pesating supmena

Sumusuping rasa jati”

 

“Jangan cemaskan tentang sukma

Hayati dan buktikan di dalam keheningan dalam batin

Sebuah gerbang pembuka

Dari suasana hening dan sayup

Seperti sebuah mimpi merasuk dalam batin”

(Petikan Serat Wedhatama, Pangkur 13, KGPAA Mangkunegara IV)

 

Hidup adalah perjalanan batin dan raga

Hayati tindakan dan kejadian raga dengan batin

Batin adalah manusia bebas, bersamanya, siksaan raga hanya fatamorgana

 

Hiduplah dalam keyakinan hidupku

Banggalah pada apa yang menjadi pedomanku

Aku seorang hamba sahaya di tengah kemilau gemerlap istana

Aku seorang abdi dalem tua yang melayani simbol jiwa seorang Jawa

Ngger, harta dan kejayaan hanyalah debu

Ingatlah aku, ngger, ibu; simbah; ataupun orang asing bagimu

Ada padaku tanggung jawab sederhana merawat harta peradaban kita

Kebudayaan adiluhung, identitas kita

Monumen museum Luhur Bangsa Jawa

Warisan ini kupersembahkan padamu

8 comments

  1. Great post. I was checking constantly this weblog and I’m impressed!
    Extremely helpful information specially the
    remaining part 🙂 I handle such information much.
    I used to be seeking this particular info for a very lengthy time.
    Thank you and best of luck.

  2. Whats up very cool web site!! Guy .. Excellent .. Superb
    .. I will bookmark your site and take the feeds additionally?
    I’m happy to search out a lot of helpful information right here within the post, we need develop more strategies on this regard, thanks
    for sharing. . . . . .

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *