Kata pahlawan sering diartikan sebagai orang yang telah gugur di medan peperangan karena membela bangsa. Tak jarang juga orang berpikir bahwa hanya yang ikut peperangan fisik saja yang disebut pahlawan. Namun jika kalian tahu, pahlawan tidak hanya orang yang gugur di medan peperangan saja. Orang yang menyumbangkan pikiran, harta dan fisiknya untuk Negara juga dinamakan pahlawan.
Zaman dahulu bangsa ini harus berperang menghadapi penjajah. Karena sekarang sudah tidak ada penjajah, yang harus dihadapi bangsa Indonesia adalah kualitas penduduknya sendiri guna menghadapi arus globalisasi masa kini. Dan orang yang ikut berperan dalam memajukan kualitas bangsa ini adalah guru.
Istilah guru popular pada era orde baru dengan julukan pahlawan tanpa tanda jasa. Pada saat itu menjadi guru merupakan pekerjaan yang mulia sekali. Berkorban pikiran tanpa upah sedikitpun dari pemerintah.
Masih ingat sebuah lagu yang mengisahkan ada seorang guru yang tiap harinya naik sepeda ke sekolah meninggalkan anak istrinya di rumah guna memberikan secercah ilmunya yang begitu berharga pada murid-muridnya. Seperti itulah pemandangan guru di masa lalu.
Sedangkan pada masa sekarang, kita tahu guru telah lebih makmur penghidupannya, dengan gaji tetap tiap bulannya dan pendidikan gratis untuk memperoleh ilmu yang lebih tinggi. Meskipun begitu, tugas guru tetaplah berat. Dengan perkembangan zaman yang pesat dan pengaruhnya pada moral anak bangsa, guru tidak hanya bertugas untuk mengajarkan ilmu akademik atau non-akademik, tetapi juga mengarahkan anak didiknya menjadi penerus bangsa yang berkepribadian baik. Guru harus bisa memberikan motivasi dan contoh yang baik kepada muridnya. Dimanapun seorang guru berada, ia harus menunjukkan kewibawaannya sebagai guru sehingga dapat dicontoh oleh muridnya.
Sudah terbayang bukan, bagaimana beratnya menjadi guru. Guru rela memikul tanggung jawab yang begitu besar. Anak-anak di Indonesia, dimanapun mereka berada, berhak memperoleh pendidikan demi masa depannya. Kalian tahu kan, banyak orang-orang yang menjadi sukarelawan menjadi guru di pelosok-pelosok Indonesia. Mereka berjuang mengumpulkan dana untuk membagikan fasilitas sekolah, seperti buku, tas, sepatu dan seragam. Mereka rela ikut hidup susah di tengah-tengah minimnya fasilitas desa.
Jadi, kita sebagai murid harus selalu menghormati guru. Meskipun guru itu menyebalkan, atau galak, kita tidak boleh melawannya atau berbuat tidak sopan. Perjuangan seorang guru memang tidak melawan penjajah atau musuh Indonesia, tetapi perjuangan guru adalah melawan kebodohan anak-anak Indonesia. Peranannya sangatlah besar bagi bangsa ini. Tanpa guru yang memberikan ilmu, pemuda di bangsa ini berada dalam masa sulit. Sebab tak bisa bersaing dan bertahan di zaman yang makin keras nan kejam.
Kepada murid-murid di seluruh Indonesia, ingatlah Guru sebagai pahlawan masa kini!
Salam redaksi,
Sebagai bangsa yang beradab, kita wajib menghormati para pahlawan kita yang gugur memerdekakan bangsa indonesia