Hari Raya Imlek 2570 sudah di depan mata. Dari berbagai momen yang ada saat Tahun Baru China ini, bisa jadi pembagian angpau adalah hal yang paling ditunggu. Bagi bagi angpau saat imlek adalah hal yang turun temurun. Sama seperti tradisi khas imlek lainnya seperti menghias rumah dengan warna serba merah atau menyantap makanan yang manis-manis bersama keluarga.
Ketua umum Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia Budi Santoso Tanuwibowo mengatakan, bahwa ada makna khusus mengapa saat imlek ada tradisi bagi-bagi angpau. “angpau merupakan simbol peduli sesama, bentuk kepedulian dan berbagai egembiraan antar sesame terutama yang belum mampu.” Kata Budi.
Bagi-bagi angpau saat imlek, sejatinya dilakukan sejak seminggu sebelum perayaan Imlek. “Saat hari persaudaraan bukan hanya sembahyang saja, tetapi memohon restu dan menyantuni saudara yang akan merayakan Imlek namun kondisi kekurangan” ujar beliau. Menurut Budi, tradisi bagi-bagi ini sudah berlangsung sejak ribuan tahun silam, dan memng tercatat dalam kitab agama Konghucu.
Bagi-bagi angpau juga diyakini sebagai hal berbeda, yakni untuk memperlancar rezeki dengan memberi kepada orang lain. Pemberian untuk orang lain saat Imlek ini tidak hanya berupa uang saja, tetapi juga bisa dalam bentuk makanan. Namun,saat ini, apapun lebih identic dengan uang dalam amplop berwarna merah. Soal berapa jumlahnya, Budi menyebut tidak ada patokan resmi. “itu kan hanya symbol saja, jadi berapa pun boleh, dan tidak ada harus lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan nominal angpao yang diberikan imlek sebelumnya.” Pungkas dia.
Google pun turut merayakan perayaan imlek. Raksasa mesin pencari itu kembali menghiasi laman pencariannya dengan gambar yang disebut doodle. Doodle terbaru google kali ini menampilkan berbagai shio yang identic dengan kebudayaan Tiongkok. Doodle ini menampilkan animasi siluet tangan yang notabene menjadi shio pada tahun ini. Zodiak Tiongkok sendiri selalu diidentikkan dengan 12 jenis hewan.
MERAYAKAN TOLERANSI DI TAHUN BABI
Jalan Diponegoro merupakan pusat perayaan Imlek di Pontianak. Selain itu, perayaan pesta Cap Go Meh StreeT Festival kali ini dimeriahkan dengan pemasangan tiga ribu lampion di jalan-jalan utama. Tahun ini sudah terdaftar 26 naga dan 43 barongsai yang memeriahkan festival. Perayaan ini bukanhanya milik warga China tapi sudah merupakan hiburan bagi seluruh warga Pontianak.
Warga China biasanya memanfaatkan Imlek sebagai hari cuti besar dari aktivitas sehari-hari, saat mereka berbagi kebahagiaan dengan orang-orang yang lebih tua. Bbentuk-bentuk toleransi sebenarnya sangat kental dalam perayaan Imlek di Kota Pontianak.
Warga yang tidak merayakan Imlek bahkan ikut mengantarkan makanan. Ada lemang, yang dibakar berjejer di samping rumah. Bahkan, warga Tionghoa haal siapa yang selalu mebuat lemang, balasannya mereka memberi 2 buah keranjang kue. Tradisi makan-makan bersama keluarga seperti Hari Raya Idul Fitri. Perayaan Imlek juga merupakan upaya untuk dapat mempromosikan kekayaan yang dimiliki Kota Pontianak. Dengan harapan agar dapat menarik wisatawan domestic hingga mancanegara.