Negara Kesatuan Republik Indonesia atau yang biasa disebut NKRI merupakan negara kesatuan yang terdiri dari aneka ragam pulau, suku, ras, agama, kebudayaan, dan adat istiadat. Hal ini membuktikan bahwa sungguh berwarnanya negara tercinta ini. Dengan adanya berbagai macam perbedaan itu, mari kita jadikan alat persatuan bukan justru menjadi perpecahan.
Seperti yang sudah kita ketahui, Indonesia telah merdeka dari penjajahan berbagai negara pada tanggal 17 Agustus 1945 dan sekarang telah berlalu 73 tahun lamanya. Kebahagiaan melanda setiap warga negara Indonesia. Siapa yang tidak bahagia lepas dari tangan penjajah? Banyak kegiatan yang dilakukan masyarakat Indonesia untuk merayakan hari kemerdekaan sekaligus sebagai ungkapkan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Indonesia sudah terbebas dari penjajah secara tampak mata? Memang. Tetapi penjajahan itu belum berakhir, melainkan berganti menjadi penjajahan melalui hal yang tak kasat mata dan tak kita rasakan secara langsung. Maksudnya? Indonesia saat ini tengah dibodohi oleh aneka ragam kebudayaan yang berasal dari luar negeri. Mari kita lihat pada diri kita sendiri, apakah kita mencintai semua produk Indonesia melebihi cinta pada produk asing? Apakah kita lebih sering melihat artikel mengenai keadaan Indonesia atau artikel asing? Hal ini tidak bisa dibiarkan lebih lama.
Remaja, sebagai generasi emas penerus bangsa, mayoritasnya lebih memilih dan senang terhadap budaya asing daripada budaya asli Indonesia. Mengapa? Karena mindset kita sudah dijajah dengan semua keunggulan produk maupun budaya dari negara asing tersebut.
Seperti tarian asal luar negeri. Tarian asing tampak lebih keren dibandingkan dengan tarian tradisional asli Indonesia yang monoton dengan gerakan yang begitu – begitu saja dan terkesan kuno. Namun, hal ini bukan alasan untuk menghilangkan tarian asli Indonesia. Seharusnya kita sebagai remaja, dapat menggabungkan tarian tradisional dengan tarian asing agar banyak masyarakat di Indonesia yang tertarik dan akhirnya mempelajari tarian tradisional.
Pada bidang elektronik seperti smartphone. Negara luar negeri lebih canggih smartphonenya dan harganya pun lebih terjangkau lebih murah dibandingkan dengan smartphone lokal. Hal ini membuat masyarakat lebih memilih smartphone asing dibanding smartphone lokal. Kita sebagai remaja harus memiliki inovasi seperti membuat smartphone yang bisa menandingi smartphone asing. Dan akan lebih baik lagi jika Indonesia juga dapat mengekspornya.
Oleh karena itu, marilah kita sebagai generasi penerus bangsa, menjaga tanah air kita ini sehingga negara kita ini dapat menjadi negara maju. Dan jangan pernah mau dijajah negara lain dalam bentuk apapun. Apakah kalian ingin terjajah lagi? Tentu tidak bukan? Jadi ayo teman–teman mari kita tumbuhkan semangat cinta tanah air yang terus membara dalam sukma kita!
Dirgahayu Republik Indonesia ke-73. Marilah kita menjadi masyarakat yang disiplin dan berbudaya. Kerja kita Prestasi bangsa. Merdeka! Merdeka! Merdeka! ?