Hari Pers Nasional

Halo, sahabat bias smada! Tahu gak sih pada tanggal 9 Februari diperingati sebagai Hari Pers Nasional? Peringatan itu didasarkan pada keputusan Presiden Nomor 5 tahun 1985. Peringatan Hari Pers Nasional juga bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Persatuan Wartawan Indonesia loh!

Keputusan Presiden Soeharto pada 23 Januari 1985 itu menyebutkan bahwa pers nasional Indonesia mempunyai sejarah perjuangan dan peranan penting dalam melaksanakan pembangunan sebagai pengamalan Pancasila. Akan tetapi, sebelum keputusan itu, HPN telah digodok sebagai salah satu butir keputusan Kongres ke-28 Persatuan Wartawan (PWI) di Padang, Sumatera Barat, pada 1978. Kesepakatan tersebut, tak terlepas dari kehendak masyarakat pers untuk menetapkan satu hari bersejarah untuk memperingati peran dan keberadaan pers secara nasional.

Dewan pers kemudian menetapkan Hari Pers Nasional dilaksanakan setiap tahun secara bergantian di ibukota provinsi se Indonesia. Penyelenggaraannya dilaksanakan secara bersama antara komponen pers, masyarakat, dan pemerintah khususnya pemerintah daerah yang menjadi tempat penyelenggaraan. Landasan ideal HPN adalah sinergi seperti tergambar pada untaian pita yang membentuk huruf HPN.

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2019 ini menjadi momentum penguatan peran pers sebagai jembatan sekaligus ujung tombak ekonomi kerakyatan berbasis digital. Hari Pers Nasional 2019 digelar di Surabaya, Jawa Timur dengan tema peringatan yang diambil “Pers Menguatkan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Digital”.

Pemilihan Jawa Timur sebagai tuan rumah pelaksanaan HPN 2019 menurut Menteri Kominfo sangat tepat karena Jatim adalah salah satu provinsi di Indonesia yang konsisten tumbuh di atas pertumbuhan rata-rata nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan domestik regional bruto Jatim pada kuartal kedua tahun 2018 mencapai 5,57%. Angka itu lebih tinggi 5,27% di atas pertumbuhan nasional Indonesia. Menurut Rudiantara, pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur memang sangat baik bahkan di atas rata-rata dan paling stabil setiap tahunnya dan memang era digital memudahkan segalanya sekaligus membuka lapangan pekerjaan.

Menteri Kominfo menunjukkan sharing economy menjadi peluang untuk meningkatkan inklusi keuangan. “Ada 180 juta orang Indonesia minimal memiliki satu ponsel, tetapi tidak lebih dari 100 juta orang yang memiiki ekonomi di Bank.  Di sini mungkin beruntung punya rekening di Bank, tetapi di daerah lain punya ponsel tapi tidak punya rekening di Bank. “Bagaimana mereka bisa mendapatkan akses keuangan? Nah, ini yang menjadi target-target kita bersama, khususnya di Jawa Timur yang populasinya banyak,” paparnya.

Berbicara tentang HPN Pers Indonesia juga mempunyai sejarah yang kelam. Pers nasional dapat berkembang dan mencapai keberhasilan bukan tanpa alasan dan dukungan. Namun harus diketahui bahwa pers pernah mengalami masalah sejarah yang cukup kelam. Hari Pers Nasional masuk ke dalam salah satu sejarah lahirnya PWI. Selain itu, organisasi PWI merupakan salah satu organisasi tunggal wartawan pada masa era Soeharto, yang lahir pada 2 Februari 1946. Dalam tulisan tersebut juga disebutkan bahwa pada era itu, pencetusan ide untuk memperingati Hari Pers Nasional muncul dalam Kongres PWI pada tahun 1978 yang saat itu diketuai oleh Menteri Penerangan, Harmoko. Pada tahun 1985, muncullah Keputusan Presiden (Keppres) yang menetapkan tanggal 9 Februari sebagai Hari Pers Nasional.

Eitss! tidak hanya sampai informasi itu saja, namun Hari Pers Nasional sebenarnya menjadi topik utama yang banyak dibicarakan sebagai salah seorang budayawan, Taufik Rahzen, yang pernah mengusulkan adanya Hari Pers Nasional untuk masuk ke dalam surat kabar harian berbahasa Melayu yang dirilis oleh pribumi. Koran itu menyuarakan suara mereka terhadap kolonial. Hal ini jelas mengundang masalah bagi banyak penjajah karena bisa menimbulkan kudeta dan perginya penjajah.

Berbagai kegiatan diselenggarakan untuk memeriahkan Hari Pers Nasional. Antara lain Pameran Pers dan Media yang diikuti oleh seluruh komponen pers nasional, media, serta pendukung lainnya. Selain itu diselenggarakan Konvensi Nasional Media Massa, penyerahan Anugerah Jurnalistik dan Pers, Bakti Sosial, dan hiburan rakyat. Hari Pers Nasional juga menjadi ajang silahturahmi dan penyatuan pemikiran untuk kemajuan pers khususnya dan bangsa Indonesia umumnya. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan terbesar dan paling bergengsi bagi komponen pers Indonesia.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *