Muslim Motivation Training (MMT) SMAN 2 Madiun 2020

Muslim Motivation Training atau (MMT) merupakan sebuah program yang dikembangkan oleh Sie Kerohanian Islam (SKI) SMAN 2 Madiun. MMT tahun ini mengangkat tema “Jangan Jadi Generasi PASRAH (Pemuda Setengah Hijrah)”. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada generasi muda agar tidak menjadi generasi yang tidak setengah-setengah dalam berhijrah. Acara ini diramaikan dengan penampilan spesial dari Kak Taufan dari Yuk Ngaji dan Kak Fathur Presma BEM KM UGM 2019.

Pertunjukan hadrah sebelum acara dimulai (Dok. Penulis)

Berikut adalah rangkaian acaranya :

1. Pembacaan ayat suci Alquran

2. Sambutan dari Kakak Stela Salsabilla

3. Sambutan dari Bapak Mustain

4. Sambutan dari Bapak Pramujo

5. Doa bersama Bapak Andri

6. Penyampaian materi oleh Kak Taufan dari Yuk Ngaji

7. Penyampaian materi oleh Kak Fathur Presma BEM KM UGM 2019

8. Doa penutup

9. Penampilan hadrah

Ringkasan materi I :

Manusia ½ Hijrah adalah manusia yang ragu dalam berhijrah. Kak Taufan memberikan materi seputar pemuda setengah hijrah bahwa jika kita ingin melakukan sesuatu harus 100%. Seperti hijrah, hijrah yang sempurna itu meninggalkan apapun yang dilarang Allah. Menurut Kak Taufan, generasi muda menghabiskan waktu untuk bermaksiat. Kak Taufan menyampaikan ciri-ciri orang yang bertakwa ada 2, yaitu takut kepada Allah SWT dan mengamalkan semua yang Allah perintahkan dan menjauhi yang dilarang.

Pemaparan materi oleh Kak Taufan Wahyu Illahi (Dok. Penulis)

Kak Taufan juga menceritakan tentang Muhammad al-Fatih orang yang membebaskan Konstantinopel dan dibimbing dengan intensif oleh Syaikh Ahmad al-Kurani dan Syaikh Aaq Syamsuddin. Selain itu, Muhammad Fatih juga menguasai 8 bahasa dan menjadi sultan ketika berumur 12 tahun. Kak Taufan menunjukkan interior Masjid Raya Sulaimaniah yang berada di Istanbul. Pada Abad 15, masjid ini dibangun yang hanya menggunakan 4 pilar namun dapat menampung jamaah hingga 6000 orang. Selain itu, saat akan diminta diberikan teknologi anti gempa oleh Jepang pada abad 20, saat akan menggali, mereka telah menemukan teknologi tersebut sudah terpasang di bawah masjid.

Ringkasan Materi II :

Menurut Kak Fathur saat memperkenalkan dirinya, ia menyebutkan bahwa semua orang itu sama termasuk dirinya sendiri. Sedangkan, hijrah adalah membuat sesuatu menjadi lebih bermanfaat. Dalam hidup, kita akan merasakan waktu terang dan gelap, pasang surut dan ujian. Dia berkata, “Ketika menolong agama Allah, Allah akan menolong kita.”

Kak Fathur juga menyampaikan bagaimana cara membagi waktu agar sukses di dunia dan di akhirat. Dia bercerita tentang orang yang menyelam dan orang yang tenggelam. Perbedaan dari kedua hal tersebut adalah kesadaran. Sadar saat melakukan sesuatu, sadar akan waktunya, sadar akan siapa dirinya. Setelah itu, tentukan tujuan hidup seperti apa yang kita suka, apa yang kita mampu, apa yang kamu bayar, dan apa yang kita ingin selesaikan. Selanjutnya, adalah membuat skala prioritas ingin menjadi seperti apa contohnya dokter dan politikus. Terakhir, buatlah agenda harian untuk menentukan kegiatan sehari-hari.

Sesi tanya-jawab oleh Kak Muhammad Atiatul Muqtadir (Dok. Penulis)

Kedua segmen pemaparan materi diakhiri sesi tanya-jawab yang diambil 5 orang pada tiap segmennya.

Sebagai penutup, Kak Taufan dan Kak Fathur ingin setelah kegiatan ini kita dapat melakukan hijrah dengan sepenuhnya yaitu menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya.

Penulis : Ardharahsa W. K.

Fotografer : Muh. Almayda P. D.

Design Layout : Fadilah K. A.

Editor : Tim Web BIAS SMADA

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *